Jumat, 21 November 2014

MACAM MACAM RUQIYAH

Secara bahasa Ruqyah ialah jampik atau mantra, seseorang yang
komat-kamit membaca sesuatu yang terkadang bisa dipahami oleh kita dan
terkadang tidak dapat dipahami, bisa dikatakan dia sedang meruqyah,
mambaca jampik oleh karena itu ruqyah ialah pedang bermata dua yang bisa
 dipakai untuk kebaikan atau kejelekan seperti santet, tenung, teluh,
guna-guna, pelet dll yang pada intinya semua itu ialah sihir, permainan
dan tipu daya syetan.

Muhammad Macam macam Pengobatan Cara NabiNamun secara Istilah, Ruqyah
ialah bacaan-bacaan (doa) yang ditujukan untuk kesembuhan dan penangkal
penyakit, yang bersumber dari al Quran dan Sunnah (dicontohkan oleh
Rasulullah saw atau perbuatan sahabat yang disetujui oleh beliau).


Macam – macam Ruqyah
Pada mulanya Rasulullah saw mengkategorikan Ruqyah sebagai perbuatan
Musyrik :
عن ابن مسعود رضي الله عنه قال, سمعت رسول الله ص قال : إن الشرك والتمائم
والتولة شرك.
“Dari Ibn Mas’ud ra. Telah berkata, aku mendengar Rasululah saw
bersabda: Sesungguhnya Ruqyah, Tamaim (jimat), dan Tiwalah (pelet) ialah
 musyrik”
HR Ahmad dan Abu Dawud.
Oleh karena Rasulullah saw. Pernah mengaharamkan ruqyah juga
mengkhususkan ruqyah yang diperbolehkan bahkan beliau mengerjakannya
sendiri, maka ruqyah menjadi dua macam, Ruqyah Syar’iyah dan Ruqyah
Syirkiyyah.


A. Ruqyah Syar’iyyah
Ruqyah yang sesuai dengan syara yaitu dengan menyebut nama Allah, bacaan
 Al Quran atau dengan do’a-do’a yang dicontohkan Rasulullah saw. dengan
kata lain Al Ma’tsurat. Karena Ruqyah sudah ada sebelum Rasulullah saw.
Diutus dan rasa khawatir bila Ruqyah termasuk kedalam perbuatan Syirik
seorang sahabat ‘Auf bin Malik mengadukan hal itu kepada Rasulullah saw.
 Yang termaktub dalam hadits Muslim :
عن عوف بن مالك : كنا نرقي فيى الجاهلية, فقلنا يا رسول الله ص كيف ترى في
ذلك؟ فقال : اعرضوا علي رقاكم. لا بأس بالرقى ما لم تكن شركا.

Dari ‘Auf bin Malik : Kami suka meruqyah dizaman Jahiliyah ; Kami adukan
 hal ini kepada Rasulullah saw. Bagaimana pandanganmu akan hal tersebut?
 Beliau menjawab : Perlihatkan padaku Ruqyah kalian. Tidak apa-apa
ruqyah selama tidak ada unsur syirik. (HR. Muslim)
Dalam kitab Fathul Majid hal 151, Al Khatabi berkata bahwa Rasulullah
meruqyah dan di ruqyah, dan rasulullah saw. Ditanya tentang Ruqyah :
عن جابر رضي الله عنه قال : سئل رسول الله ص عن الرقى. قال من استطاع منكم
ان ينفع اخاه فلينفعه.

“Dari Jabir ra berkata : Rasulullah pernah ditanya tentang Ruqyah beliau
 menjawab : Barang siapa diantara kalian yang mampu memberikan mamfaat
untuk saudaranya maka berikanlah”. HR Muslim, Ahmad dan Ibn Majah.
Dalam hal ini Imam As Suyuthi berpendapat bahwa para ulama sepakat
membolehkan ruqyah jika terkumpulnya tiga syarat :
1. Ruqyah dengan Quran atau nama-nama Allah dan sifat-sifatnya.
2. Dengan bahasa arab atau bahasa yang dipahami maknanya.
3. Berkeyakinan bahwa sesungguhnya ruqyah itu tidak berfaidah secara
langsung, akan tetapi semua itu terjadi karena taqdir Allah ta’ala.

B. Ruqyah Syirkiyyah
Ruqyah yang dilarang oleh Rasulullah saw. Karena mengandung
bacaan-bacaan dan perbuatan-perbuatan musyrik atau memakai jimat. Ruquah
 Syirkiyyah yaitu ruqyah dengan memakai kalimat-kalimat syirik seperti
menyebut-nyebut nama Dewa, seperti Lata, Manat, Uzza dan Hubal (nama
patung-patung sembahan orang kafir Qurasy) orang-orang sholih yang telah
 meninggal diakui sebagai ulama atau tokoh agama seperti Abdul Qadil Al
Jaelani dll, baik untuk menyembuhkan penyakit, minta kekebalan, yang hal
 itu dijadikan sebagai tawasul untuk segera dikabulnya do’a. Termasuk
didalamnya ruqyah dengan tenaga dalam, transfer energi, membakar ayat al
 Qur’an lalu meminumnya dll, yang tidak pernah dikerjakan oleh
Rasulullah saw.

Hal tersebut pernah terjadi dizaman sahabat, dari Zainab istri Abdullah
ibn Mas’ud ia berkata : Sesungguhnya Abdullah melihat tali dileherku;
Apa ini ? Aku menjawab : Tali yang telah diruqyah bagiku. Maka Abdullah
mengambilnya dan memotongnya dan berkata : Engkau itu keluarga Abdullah
yang akan terjaga dari syirik, aku mendengar Rasulullah saw. Bersabda :
Sesungguhnya Ruqyah, Jimat dan pelet itu ialah perbuatan Syirik. Aku
berkata, sungguh mataku selalu berair, lalu aku datang kepada seorang
yahudi dan ia mengajarkanku satu ruqyah (jampik), apabila aku membacanya
 mataku berhenti berair. Abdullah berkata : Itulah perbuatan syetan,
apabila kau taati ia (dengan membacanya) ia diam, dan apabila kau
ingkari dia (tidak memakai dan tidak membacanya) ia menusuk-nusukan
tangannya. Sesungguhnya cukup bagimu berdo’a dengan apa yang telah
dicontohkan rasulullah saw :

أذهب البأس, رب الناس, واشف انت الشافي, لا شفاء إلا شفاؤك شفاء لا يغادر
سقما.

“Wahai tuhan manusia Jauhkanlah penyakit, sembuhkanlah karena Engkaulah
Yang Maha menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan darimu dengan
kesembuhan yang tidak akan meninggalkan penyakit.
HR Abu Dawud dan Ibn Majah.

Didalam hadits Bukhari dan Muslim ada satu hadits yang menjelaskan bahwa
 diantara tujuh puluh ribu muslim akan masuk syurga tanpa hisab ialah
orang yang tidak minta diruqyah dan bertato, tentu saja yang dimaksud
ruqyah ialah ruqyah Syirkiyyah. Berdasarkan kajian Rasulullahpun
melakukan ruqyah.
Wallohu alam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar