Jumat, 21 November 2014

BEKAM MENURUT PARA AHLI MEDIS DAN PARA ULAMA MEDIS TERBUKTI SANGAT BAIK UNTUK PENGOBATAN

THIBBUN NABAWI ADALAH PENGOBATAN UTAMA BUKAN PENGOBATAN ALTERNATIF

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah: “Sesungguhnya me-RUQYAH
termasuk amalan yang utama. Me-RUQYAH termasuk kebiasaan para nabi dan
orang-orang shalih. Para nabi dan orang shalih senantiasa menangkis
setan-setan dari anak Adam dengan apa yang diperintahkan Allah dan
Rasul-Nya”..

PENDAPAT PARA AHLI MEDIS TENTANG BEKAM

Prof . Canteil dari Perancis: “Interferon bertambah setelah bekam dan
organ kekebalan tubuh semakin kuat setelah bekam”.

Dr. Kawa Kurwawa dari Jepang: “BEKAM DAPAT MENYEMBUHKAN PENYAKIT karena
bekam membersihkan tubuh dari endapan darah yang mati dan sudah tidak
mengikat oksigen”. Banyak penelitian bekam dilakukan oleh ilmuwan negara
 barat. Seperti penelitian Kohler D (1990) yang dituangkan dalam buku
berjudul, The Connective Tissue as The Physical Medium for Conduction of
 Healing Energy in Cupping Therapeutic Method (Jaringan Ikat sebagai
Media Fisik untuk Menghantarkan Energi Pengobatan dengan Bekam).

“Di luar negeri sudah banyak diteliti tentang cara kerja dan manfaat
dari terapi bekam, seperti yang dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih
(Dosen Tamu di Universitas Chichago, peraih penghargaan di Amerika
bidang pengobatan natural dan anggota Organisasi Pengobatan Alternatif
di Amerika). Amir mengemukakan sisi ilmiah terapi bekam dalam majalah
Arab Al-Ahrom edisi 218-2001. Menurut Amir, pengobatan dengan bekam
telah dipelajari dalam kurikulum kedokteran di Amerika. Pengobatan bekam
 terbukti bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam
 dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Tetapi dalam akupuntur yang dihasilkan hanya perangsangan, sedangkan
bekam selain dirangsang juga terjadi pergerakan aliran darah".

PENDAPAT PARA ULAMA MEDIS TENTANG BEKAM

Ibnu Qoyyim juga berkata: ”Bahkan perbandingan metode pengobatan para
dokter dengan metode pengobatan Nabawi adalah seperti perbandingan
antara metode pengobatan yang dilakukan oleh ORANG-ORANG BODOH dengan
metode pengobatan para dokter. Hal ini telah diakui oleh para pakar dan
tokoh-tokoh kedokteran. [Ath-Thibbun Nabawi, ibnu qoyyim al-Jauziyah,
hal.11-36]

Ibnul Qayyim berkata: “Pengobatan ala-Nabi tidak seperti layaknya
pengobatan ahli medis (barat-red). Pengobatan ala-Nabi dapat diyakini
dan bersifat pasti (qath’i), bernuansi ilahy, berasal dari wahyu dan
misykat nubuwah serta kesempurnaan akal."

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah Rahimahullah berkata: “Berpalingnya manusia
dari cara pengobatan nubuwwah seperti halnya berpalingnya mereka dari
pengobatan dengan Al-Qur`an, yang merupakan obat bermanfaat.” Dengan
demikian, tidak sepantasnya seorang muslim menjadikan pengobatan
nabawiyyah sekedar sebagai pengobatan alternatif. Justru sepantasnya dia
 menjadikannya sebagai CARA PENGOBATAN YANG UTAMA, karena kepastiannya
datang dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala lewat lisan Rasul-Nya
Shallallaahu ‘alaihi wasallam.

Ibnu Qoyyim: “Sungguh para tabib telah sepakat, bahwa ketika
memungkinkan pengobatan dengan bahan makanan, maka jangan beralih kepada
 OBAT-OBATAN KIMIAWI. Ketika memungkinkan mengkonsumsi obat yang
sederhana, maka jangan beralih memakai obat yang kompleks. Mereka
mengatakan 'setiap penyakit yang bisa ditolak dengan makanan-makanan
tertentu dan pencegahan, janganlah mencoba menolaknya dengan obat-obatan
 kimiawi '."<br /><br /> Make Money at : <a href="http://bit.ly/copy_win">http://bit.ly/copy_win</a></div>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar